Friday 18 May 2012

Membaca Manual Book

Yeah well, setiap kita benda mati baru yang qta beli, plus kalau benda mati itu adalah benda yang bisa dikulik pastinya membaca manual book adalah wajib hukumnya.
Begitu pun dengan gw, si manusia Barbie ini (huwakk).

The 1st one, jujur dari dalem hati  manual book si pacar baru (mari menyebutnya Nicky) belum sama sekali sampai kehalaman akhir.. God, sorry me =(
Males bgt gitu bacanya, mudah-mudahan sih bukan karena faktor buku yang sperti fotokopian, hitam putih dengan beristilah bahasa ibu (sumprit untuk masalah berbahasa ibu ini, beneran bikin puyengggg.. ibaratanya kaya istilah2 HP canggih tp dalem nya pake bhs Indonesia, heduhhhh, puyenggg karena ngartiin nya ya sekena-kenanya). Untuk urusan ini pefer praktek langsung plus diajari orang sik..hihi, masalahnya sapa yng mu ngajari ahhahaha. Tapi tenang, memang membaca manual book untuk mengenal karakter dan how to handle si Nicky itu butuh waktu, sembari jalan laa yaa (eitss, baca nya sih tetep duduk, ga sambil jalan juga hahaha).

Hmm, and the 2nd one (aga sedikit membuat blushing ini), membaca manual book dan mencari ‘how to handle’ mahkluk lain selain benda mati kaya si pacar pertama td,apalagi sangat sangat butuh waktu. Urusannya udah pake hati klo yang ini #cieeee. Hmm, (blushing), mari menyebutnya, hmm sapa ya..hmm, makhluk species Pria (blush again). Yeah well, mengenal makhluk ini bertahun-tahun pun belum tentu bisa mengenal dia ‘heart to heart’ (include karakter, sifat, kedewasaan, keinginannya, cita-citanya, pokonya keadaan kejiwaannya deh plus keadaan dompetnya wahaha, ga ding), tapi ya at least kalau kenal dia lebih lama kan berate semakin banyak yang bisa diketahui (asal saat ngbrol ato bareng2 adl saat yg berkualitas) dan ya at least kita bisa tau kan sebenernya kita bisa kompromi ato engga dgn keadaan-keadaan selama brg dia baik susah ato seneng.

Eh btw, gw masih di bumi kan ya? Please poke me if im not (bahasan gw gini amat yaa btw haha). Tapi ini kenyataan kok, ga gampang bgt berinteraksi dengan species ini, butuh pintar, butuh trik, butuh daya tarik, butuh intuisi, butuh kemampuan verbal, butuh kebisaan mencermati, butuh siap buat sakit hati , waa yang terakhir memang berat tp ya itu lah dewasanya kita berawal dari rasa sakit hati ko (believe it or not).
Selama beberapa bulan ini, gw pun mengenal species ini, dikalangannya dia cenderung introvert (tantangan baru untuk ditaklukan, sure I can!). Agak sulit awalnya hmm membaca not-not samar yang mungkin ada dipartitur piano klasik yang gak gw ngerti atau membaca istilah-istilah kamera yang ada di manual book si Nicky, jelimet kek integral integral sin cos tan di kalkulus 3 deh (hahaha, that’s why I love chemist so much *loh).

Tapi membacanya menyenangkan.
Membuat lebih pintar, pasti (pintar membaca karakter, seperti kata pepatah : Smart girl knows hot to love, a smatter girl knows who to love)
Belajar lebih qana’ah, pasti (qa’naah dgn menerima dan berkompromi dengan kekurangan dan kelebihan)

Gw ga mau menyebutnya pacar, karena definisi pacar menurut raditya dyka adalah sejenis manusia untuk dipamerkan di mall ketika hari libur, ato temen kondangan hahaha.

                                                       Gw mau menyebutnya, calon soulmate (blushing again)..... la la la


Tuesday 1 May 2012

Million Miles



Start,
Lg nyetir mobil, disebelah ada keranjang rotan warna kayu krem muda, isi Sushi home made cruishing with Jus Markisa. Yeay, let’s driving going back home may feels vacation everyday
Menikah, kuliah lagi, jadi Guru TK  (sedang membuat mimpi)

Kaya lagu tadi yang petikannya gini kira-kira :
'…cause here it comes it’s a light, a beautiful light, over the horizon into our eyes
Every road is a slippery slope
There is always a hand that you can hold on to.
Looking deeper through the telescope
You can see that your home’s inside of you’

Arghh, suka sekali lagu ini, love love love…yeay im going back home (create the dream, someday Insyaallah)
______________________________________________________________________________
Kontradiktif:
Going back home, kembali ke rumah, ninggalin semua yang ada di tempat yang hurry burry ini (mungkin pd akhirnya gw akan ky gini, akan ga disini)
Awal ngebayangin nya sih masih sedih. Stadium sedih (masih stadium 3) adalah karena  gw akan kehilangan :
a.       A moment when I wake up at my sweetiest room Nadya 33, thinking nothing just leyeh leyeh at Saturday morning.
b.      Goship-ing with girl-next door, laughing like we don’t have any problem hahaha
c.       JJS, to Sency, PS, GI and many more at Saturday nite, oh my God, I will miss this part (same like I miss Magnum Café for sure)
d.      Office’s environment, yeah mau ga mau kantor ini udah kaya rumah kedua siy.
e.      Suasana pagi di Al-Azhar dan senyawa senyawa didalamnya (senyawa itu hidup dan berkaki manusia, let’s called them, sahabat ngaji)
f.        Well, nyambung sama hal ke4 td, memang yang membuat stadium kesedihan ini meningkat adalah sahabat.
Sahabat, ky posting sebelumnya, si species rimba amniotic yang bermanunggal ini, emang pasti bikin berat bener huff.
Sahabat di Al-Azhar,
bertemu mereka di tempat yang mulia, orang-orang yang sedang berusaha menghebatkan dirinya. Menghebatkan kemampuan rohani, bersosial (many story retun pas Sahur on The Road, Nikah Masal, Buka Puasa Civitas, Milad YISC, ahh happy being part of it) dan mereka pun menghebatkan diri dalam berorganisasi.
Sahabat Kantor,
Mari menyebutnya koloni laki-laki, karena si sabahat2 gw disini almost bergender laki2. Mereka lucu dan menggila, mereka berupa-rupa sifat, pun warna kulit (oops). Yeah walo pun, klo ktmu mereka, Cuma ejekan aja yng mampir kekuping hahaha, kadang bikin pundung sih, tapi ya sudah lah. Hotest ejekannya adalah s.e.t.a.t.u.s.
Sahabat di Kosan,
Ini bagian berat jg, mereka yang paling tau gmn pas gw bangun tidur, ileran haha, pose-pose jelek, hahaha, smua deh… arhhhhhh Lorong Cintaa, ga kebayang rasanya pisah dari kalian. Walopun qta sama-sama sebal pada 2 makhluk disitu à 1. Manusia a.k.a TeYe, 2. Binatang a.k.a Kuciang

Ya Allah, yang terbaik saja semoga ;)

Deepest heart of fulla